Kamis, 14 Mei 2015

kanker payudara

adalah neoplasma ganas dengan pertumbuhan abnormal jaringan payudara yang tidak melihat jaringan di sekitarnya, tumbuh infiltratif dan destruktif dan metastasis (Reksoprodjo, 1995).
Gejala Kanker Payudara Klinik
Gejala klinis yang umum ditemukan pada pasien dengan kanker payudara adalah sebagai berikut
Massa teraba atau benjolan di payudara
Payudara tidak simetris
Ada perubahan kulit: penebalan, baskom, kulit pucat di sekitar puting, kulit keriput seperti jeruk purut dan adanya ulkus payudara
Ada perubahan suhu kulit: hangat, kemerahan, panas
Ada cairan yang keluar dari puting
Ada perubahan pada puting: gatal, tidak ada sensasi terbakar, dan erosi terjadi retraksi
Ada rasa sakit
Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan meningkatkan kadar kalsium darah
Ada pembengkakan daerah lengan
Etiologi dan predisposisi Faktor
Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Kanker payudara hanya terjadi pada wanita setelah menarche, diduga bahwa perubahan siklus hormonal yang mungkin menjadi faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan sel abnormal pada payudara. Faktor genetik juga berperan dalam menyebabkan kanker payudara, tetapi efek genetik tidak terlalu kuat.
Jika ibu memiliki kanker payudara, kemungkinan anak-anak perempuan juga menderita kanker payudara adalah 2 sampai 3 kali lebih besar dari populasi dalam kondisi umum, tetapi tidak ada bukti dari inheritan pola tertentu (diturunkan). Beberapa hipotesis menyatakan bahwa ada predisposisi genotipe untuk pembentukan sel-sel kanker, tetapi harus ada beberapa interaksi dengan faktor non-genetik sebelum terjadinya kanker.
Pasien riwayat keluarga yang positif kanker, memiliki kecenderungan untuk mengembangkan kanker pada usia yang lebih muda dan frekuensi kejadian yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki riwayat kanker dalam keluarganya.
Secara umum, kanker payudara terjadi pada multi-faktor. Selain kontribusi faktor genetik, jenis kelamin, usia, penyakit penyerta lainnya, juga dapat disebabkan oleh pola diet.
Mastektomi
Berdasarkan tujuan terapi bedah, mastektomi dapat dibagi menjadi dua jenis tujuan kuratif dan paliatif tujuan.
Prinsip terapi kuratif adalah operasi pengangkatan sel kanker tanpa meninggalkan sel-sel kanker mikroskopis. Terapi ini kuratif bedah dilakukan pada kanker payudara stadium dini (stadium 0, I dan II).
Sedangkan tujuannya adalah terapi bedah paliatif untuk kanker payudara mengangat makroskopik dan masih meninggalkan sel-sel kanker mikroskopis. Pembedahan paliatif umumnya dilakukan untuk mengurangi keluhan pasien seperti pendarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus, dilakukan pada stadium lanjut kanker payudara, yaitu stadium III dan IV.
Prosedur penghapusan sel kanker dapat dilakukan dengan cara berikut:
Mastektomi radikal, seluruh Lifting payudara, kulit, otot besar dan kecil, kelenjar getah bening aksila dan sekitarnya jaringan lemak.
Modifikasi mastektomi radikal, mastektomi radikal tetapi sebagai otot pectoralis major dipertahankan.
Mastektomi sederhana, payudara Dibesarkan dengan mempertahankan otot-otot yang mendukung.
Mastektomi parsial, lesi Dibesarkan dan jaringan sekitarnya termasuk kelenjar getah bening.
Lumpectomy, Dibesarkan lesi dan 3 sampai 5 cm ditepinya jaringan, jaringan payudara dan kulit tetap terjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

MEDICAL SCIENCE