Jumat, 27 Februari 2015

Kelainan Bau & Tasting

Mencium dan mencicipi kelainan jarang fatal sehingga tidak mendapatkan perhatian medis khusus. Namun, gangguan ini dapat menyebabkan penderita menjadi putus asa karena mempengaruhi kemampuan untuk menikmati makanan, minuman dan bau yang menyenangkan.

Gangguan ini juga mempengaruhi kemampuan pasien untuk mengidentifikasi bahan kimia dan gas berbahaya, yang dapat menyebabkan konsekuensi serius.


Bau dan rasa yang sangat erat. Serat menentukan selera pada lidah; saraf di penciuman hidung menentukan.
Kedua sensasi yang terhubung ke otak, yang kemudian menggabungkan informasi untuk mengenal dan menghargai rasa.
Beberapa rasa (seperti asin, pahit, manis dan asam) dapat diketahui tanpa bau, tapi untuk mengenali rasa yang lebih kompleks (misalnya, raspberry) diperlukan kombinasi dari indera penciuman dan rasa.

GEJALA

keadaan kekurangan penciuman

Anosmia adalah hilangnya atau berkurangnya kemampuan untuk mencium, adalah kelainan yang paling umum.

Bau dapat dipengaruhi oleh beberapa perubahan di dalam hidung, di saraf dari hidung ke otak atau di dalam otak.

Sebagai contoh, jika kemacetan rongga hidung karena pilek, bau dapat dikurangi karena bau tidak sampai ke reseptor bau. Kemampuan untuk mencium rasa bahwa pada pasien dengan flu biasa, rasa makanan yang kurang lezat.

Sel penciuman bisa rusak sementara oleh virus flu, beberapa orang tidak bisa mencium atau merasa baik selama beberapa hari atau bahkan minggu setelah flu.

Kadang-kadang kehilangan bau atau rasa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan permanen.

Sel penciuman bisa rusak atau hancur oleh infeksi serius pada sinus hidung atau karena terapi radiasi untuk kanker.

Penyebab paling umum dari anosmia adalah cedera kepala permanen. Serat-serat saraf penciuman (saraf yang mengandung reseptor bau) terletak di dasar tengkorak yang memisahkan rongga rongga intrakranial hidung.

hipersomnia

Hipersomnia penciuman yang berlebihan, kurang umum.

Disosmia

Disosmia adalah perubahan bau yang menyebabkan penderita merasa bau yang tidak menyenangkan.

Disosmia dapat disebabkan oleh:
- Infeksi pada sinus
- Kerusakan pada saraf penciuman parsial
- Kesehatan mlut yang jelek, sehingga infeksi mulut yang berbau buruk dan berbau dengan hidung
- Depresi.
Beberapa orang dengan kejang yang berasal dari otak menyebabkan bau perasaan (syaraf penciuman) akan merncium bau yang tidak menyenangkan (halusinasi olfaktori). Ini adalah bagian dari kejang, tidak disosmia a.

Ageusia

Ageusia pengurangan atau hilangnya rasa.

Penyebabnya adalah berbagai keadaan yang mempengaruhi lidah:
- Mulut sangat kering
- Perokok berat
- Terapi radiasi pada kepala dan leher
- Efek samping obat (vincristine misalnya obat antikanker atau amitriptyline antidepresan).

Disgeusia

Disgeusia adalah perubahan dalam rasa.

Ini bisa menjadi:
- Luka bakar pada lidah (dapat menyebabkan kerusakan sementara untuk seberkas seberkas - pengecap)
- Bell 's palsy (dapat menyebabkan pengurangan rasa di salah satu sisi lidah)
- Depresi.

Diagnosa

Untuk tes bau, dapat digunakan wewangian dari parfum, sabun dan makanan (misalnya kopi atau cengkeh).
Dapat digunakan untuk menguji rasa gula (manis), jus jeruk (asam), garam (asin) dan aspirin - lidah buaya - kina (pahit).

Keadaan mulut juga diperiksa, untuk melihat kemungkinan infeksi atau kekeringan (terlalu sedikit air liur).

Jarang diperlukan CT scan atau MRI kepala.

PENGOBATAN

Tergantung pada penyebabnya, bisa melakukan hal-hal berikut:
- Mengubah atau menghentikan penggunaan obat yang diduga menjadi penyebab gangguan ini
- Menjaga mulut oleh lembab berarti permen
- Tunggu beberapa minggu untuk melihat perkembangan lebih lanjut.

Seng tambahan (bisa dibeli bebas atau dengan resep dokter) dapat mempercepat penyembuhan, terutama pada gangguan yang timbul setelah flu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

MEDICAL SCIENCE