Senin, 02 Februari 2015

Fibromyalgia, Top Orang-orang di Indonesia, Bagaimana Mengatasinya?


Sejumlah ahli saraf di Asia Tenggara selama lima tahun terakhir untuk memberikan perhatian serius terhadap gejala fibromyalgia atau gejala nyeri kronis yang menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini disebabkan dampak dari munculnya rasa sakit kronis ini dapat mengganggu kualitas hidup manusia dengan menurunkan produktivitas.


Dalam konferensi Asia Tenggara Fibromyalgia Awarness Kekhawatiran dan Tren Survey (Fakta SE Asia) pertama kalinya di Asia Tenggara yang diselenggarakan di Thailand, Selasa (27/10), ia juga mengungkapkan bahwa fibromyalgia adalah gejala sendiri yang berbeda dari nyeri lainnya Gejala yang muncul pada pasien dengan rheumatoid arthritis serta psikosomatik.


Rasa sakit pada pasien dengan fibromyalgia umumnya di luar rasa sakit pada umumnya. Bahkan, pasien mungkin mengeluh sakit bahkan hanya menyentuh tubuhnya. Rasa sakit itu tersebar di beberapa bagian tubuh, seperti bahu, dada, dan kaki, dan terjadi terus-menerus.

Rasa sakit juga diikuti oleh kelelahan sehingga pasien merasa bersemangat. Umumnya, mereka juga sulit untuk tidur di malam hari dan merasa lelah di pagi hari. Gejala-gejala sebagian besar pasien dengan penyebab fibromyalgia penurunan kualitas hidup.

Tidak banyak dipahami

Dalam konferensi yang disponsori oleh produsen obat Pfizer, Presiden Asosiasi Thailand untuk Studi hasil Sakit Profesor Pradit Prateepavanich dari survei menunjukkan bahwa gejala fibromyalgia juga dipahami oleh sebagian besar masyarakat medis baru kecil, baik dokter umum dan ahli saraf. Itulah yang menyebabkan gejala nyeri yang dideklarasikan oleh komunitas medis di Amerika Serikat sekitar tahun 1980-an itu jarang didiagnosis dengan benar.

Sebuah pasien fibromyalgia, kata dia, biasanya hanya mampu mendapatkan diagnosa yang tepat setelah pindah ke beberapa dokter memeriksa kesehatan mereka untuk menemukan dokter yang memahami dengan baik gejala sakit.

"Seorang pasien mungkin mengalami gejala nyeri ini selama bertahun-tahun sampai dia menemukan dokter yang dapat memberikan terapi yang tepat," katanya.

Seorang pasien fibromyalgia dari Thailand, Angela Chiarapurk (33), mengaku menderita sakit kronis luas sejak usia 24 tahun. Setelah melihat sejumlah dokter dan terapis sembilan selama delapan tahun, ia didiagnosa dengan fibromyalgia setelah melihat Pradit.

Selama waktu itu, ia mengaku setiap hari menderita sakit di kepala, leher, kaki di atas secara berkelanjutan. Untuk mengurangi rasa sakit, ia harus menambal tempat duduknya dengan bantal.

diderita oleh wanita

Survei Fakta SE Asia dilakukan Pradit melibatkan 506 pasien dengan fibromyalgia di lima negara Asia Tenggara menunjukkan, gejala nyeri yang dialami oleh sebagian besar perempuan dengan rasio sembilan perempuan dibandingkan laki-laki.

Responden dari Indonesia dalam survei adalah yang terbesar dilaporkan mengalami nyeri kronis meluas sebagai karakteristik yang menonjol di fibromyalgia.

Namun demikian, Pradit mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan fibromyalgia mempengaruhi banyak wanita up. Demikian pula, kecenderungan banyak penderita fibromyalgia di Indonesia.

Bahkan, untuk mendiagnosa fibromyalgia, menurut Pradit, empati dan kesabaran yang diperlukan untuk mengurai dokter dari riwayat kesehatan pasien. Hanya dengan cara itu dapat didiagnosis fibromyalgia. "Ini diagnosis mendalam diperlukan karena penyebab fibromyalgia sangat kompleks, baik dipengaruhi oleh pasien biologis, mental, sosial dan budaya," kata Pradit.

Untuk mengurangi rasa sakit kronis, menurut kepala Pain Control Clinic Makati, Filipina Henry Lu, seorang penderita fibromyalgia dapat berjalan serta yoga latihan secara teratur. Dengan berolahraga, otot-otot yang bergerak untuk merangsang otak untuk membangun keseimbangan tubuh.

Namun, bahkan kemudian, lanjutnya, hanya sebatas bukti klinis. Dia mengatakan dia masih tidak bisa mengklaim tahu faktor apa yang menyebabkan olahraga bisa mengurangi rasa sakit pada pasien dengan fibromyalgia. Fibromyalgia masih menarik .... sumber: (MADINA Nusrat), Kompas, Selasa 3 November, 2009 |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

MEDICAL SCIENCE