Kamis, 05 Februari 2015

Infeksi virus Dalam Otak


Ensefalitis adalah peradangan otak, yang biasanya disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai ensefalitis virus.
Encephalomyelitis adalah peradangan otak dan sumsum tulang belakang, yang juga disebabkan oleh virus.
Aseptic meningitis adalah peradangan pada meninges (membran yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang), yang biasanya disebabkan oleh virus.
PENYEBAB
Beberapa virus yang berbeda bisa menginfeksi otak dan sumsum tulang belakang, termasuk virus yang menyebabkan herpes dan gondok (mumps).
Beberapa dari infeksi tersebut adalah wabah, dan lainnya serangga ditanggung.
Beberapa virus yang tidak secara khusus menginfeksi otak dan sumsum tulang belakang, tetapi mereka menyebabkan reaksi imun yang secara tidak langsung menyebabkan peradangan di daerah.
Ensefalitis seperti (ensefalitis para infeksiosa atau pasca - ensefalitis menular) dapat terjadi setelah campak, cacar air atau campak Jerman.
Peradangan biasanya terjadi dalam waktu 5-10 hari setelah penyakit virus dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem saraf.
Otak Pemandangan kadang-kadang dapat terjadi minggu, bulan atau tahun setelah infeksi virus.
Contohnya adalah panensefalitis sklerotik subakut, yang merupakan peradangan otak yang kadang-kadang terjadi setelah campak dan biasanya menyerang anak-anak.
GEJALA
Infeksi # Otak karena virus dapat menyebabkan tiga gejala yang berbeda: infeksi ringan, menyebabkan demam dan malaise, sering tanpa gejala khas lainnya
# Demam dengan sakit kepala, muntah, kelemahan dan leher kaku
# Ada gangguan fungsi otak normal yang menyebabkan perubahan kepribadian, kejang, kelemahan pada satu atau lebih bagian tubuh, kebingungan, mengantuk yang bisa berkembang menjadi koma, dan gejala lain dari meningitis.
Virus tertentu memberikan gejala tambahan.
Contohnya adalah virus herpes simpleks, yang sering menyebabkan kejang berulang pada tahap awal ensefalitis. Selain sel darah putih, cairan serebrospinal juga mengandung sel darah merah. Virus ini juga menyebabkan pembengkakan pada lobus temporal, yang dapat dilihat pada MRI skening.
Diagnosa
Hampir selalu memeriksa ntuk pungsi lumbal cairan serebrospinal.
Pada infeksi virus, peningkatan jumlah sel darah putih, namun tidak ditemukan bakteri.
Hal ini sangat sulit untuk berkembang biak virus dari cairan serebrospinal dan memakan waktu lama.
Pemeriksaan imunologi dilakukan untuk mengukur kadar antibodi terhadap virus.
Untuk memastikan bahwa penyebab timbulnya gejala bukan karena abses otak, stroke atau kelainan struktural (misalnya, tumor, hematoma atau aneurisma), kemudian melakukan CT scan atau MRI.
PENGOBATAN
Hampir selalu memeriksa ntuk pungsi lumbal cairan serebrospinal.
Pada infeksi virus, peningkatan jumlah sel darah putih, namun tidak ditemukan bakteri.
Hal ini sangat sulit untuk berkembang biak virus dari cairan serebrospinal dan memakan waktu lama.
Pemeriksaan imunologi dilakukan untuk mengukur kadar antibodi terhadap virus.
Untuk memastikan bahwa penyebab timbulnya gejala bukan karena abses otak, stroke atau kelainan struktural (misalnya, tumor, hematoma atau aneurisma), kemudian melakukan CT scan atau MRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

MEDICAL SCIENCE