Kamis, 30 April 2015

Dampak Kurang Tidur Efek Just As Bad Stres

http://images.detik.com/content/2012/07/02/766/kurangtidurdlm.jpg

Kinerja Euro 2012 baru saja berakhir dan meninggalkan kantuk bagi mereka yang menonton laga final tetapi harus bangun pagi-pagi. Bagi orang yang ingin tinggal sampai larut malam dan tidur kurang dari 8 jam di malam hari, gejala kurang tidur siap mengintai. Menurut para ilmuwan, efek dari kurang tidur yang mirip dengan efek samping dari stres.

periences stres, sistem kekebalan tubuh ternyata merespon dengan cara yang sama seperti yang terjadi ketika orang-orang kurang tidur. Untuk memahami dampak dari kurang tidur dan bagaimana bereaksi terhadap tubuh, para peneliti membandingkan sel darah putih orang yang secara teratur tidur selama 8 jam dengan orang-orang yang tidur kurang dari 8 jam tidur atau kurang dikenal.

Dalam penelitian ini, peneliti merekrut 15 peserta. Semua peserta diminta untuk tidur selama 8 jam di malam hari. Agar tubuh untuk bekerja dalam kondisi sempurna, peserta diminta untuk menghabiskan 15 menit waktu setiap 90 menit ketika ruang siang hari. Peserta juga diminta untuk menjauhkan diri dari alkohol, kafein dan obat-obatan.

Pada sesi berikutnya, para peserta diminta untuk tetap terjaga selama 29 jam. Sampel darah kemudian dibawa pada setiap tahap. Para peneliti menemukan bahwa sel-sel darah putih dalam darah meningkat jumlahnya selama fase kurang tidur.

"Granulosit segera bereaksi ketika tubuh mengalami gejala kurang tidur dan langsung menyerupai respon tubuh saat sedang stres," kata Katrin Ackermann, peneliti postdoctoral di Erasmus MC University Medical Center Rotterdam di Belanda seperti dilansir oleh Medical Daily.

Ackerman berharap, penelitian berikutnya di masa depan akan menemukan mekanisme molekuler di balik respon stres ini dan menjelaskan perannya dalam pengembangan penyakit yang berhubungan dengan gejala kurang tidur kronis. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah melaporkan bahwa hampir sepertiga orang Amerika kurang pengalaman tidur.

Kurang tidur sendiri diketahui terkait dengan peningkatan risiko stroke, kanker dan obesitas. Orang yang sering kurang tidur atau jam biologis terganggu umumnya memiliki kondisi kesehatan yang lebih buruk daripada orang yang tidur jam normal.

"Jika dikonfirmasi dengan data yang lebih, temuan ini akan memiliki implikasi dalam praktek klinis dan profesi yang berkaitan dengan kurang tidur dalam waktu yang lama, misalnya pada orang yang sering bekerja shift malam," kata Ackermann.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

MEDICAL SCIENCE