Senin, 20 April 2015

Diet Rendah Lemak dan Rendah Karbo Datang Risiko Diabetes

http://images.detik.com/content/2012/07/31/766/dietketatdlmts.jpg

Di antara tiga diet mengikuti diet rendah karbohidrat, diet rendah lemak dan diet glisemik rendah yang kebanyakan orang lakukan adalah untuk mengurangi karbohidrat dan lemak untuk membuat tipis cepat.

Sayangnya, meskipun diet rendah karbohidrat dan rendah lemak untuk menurunkan berat badan dengan cepat itu benar-benar meningkatkan risiko diabetes.

Para peneliti menemukan bahwa metode diet untuk menurunkan berat badan dengan cepat dapat memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan jangka panjang.

Seperti dilansir NaturalNews, peneliti takut bahwa metode diet tertentu dapat meningkatkan risiko diabetes,

Tim peneliti dari Rumah Sakit New Balance Yayasan Obesitas Pencegahan Center Boston Anak untuk menyelidiki efek dari metode seleksi diet oleh 21 orang dalam jangka waktu 3 bulan.

Peserta penelitian diminta untuk menurunkan berat badan hingga 10 sampai 15 persen sebelum studi dimulai, sehingga peserta memiliki berat baru stabil saat studi dimulai.

Setiap tiga bulan, peserta studi diminta untuk memilih metode yang berbeda dari diet, yaitu diet rendah lemak, diet rendah-glisemik dan diet rendah karbohidrat. Setiap memperhatikan asupan protein untuk menjaga tubuh tetap sehat dan berenergi.

Hasilnya adalah:
1. Diet rendah karbohidrat menunjukkan perubahan terbesar untuk penurunan berat badan, tetapi juga menunjukkan tingkat kelemahan dan kelelahan yang cukup besar juga. Tapi ini jenis diet adalah yang paling disukai karena dapat menurunkan berat badan lebih cepat.

Tapi diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol, yang berhubungan dengan hilangnya sensitivitas insulin dan penyakit kardiovaskular. Hilangnya sensitivitas terhadap insulin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

2. Diet rendah lemak, yang sering direkomendasikan oleh American Heart Association, menyebabkan resistensi insulin yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan tingkat energi yang lebih rendah.

3. Respon yang terbaik pada mereka yang memilih diet rendah glisemik tidak kehilangan nutrisi dari makanan dan tidak menyebabkan kelemahan dalam tubuh. Jenis diet glikemik dilakukan dengan membatasi gula darah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dan gula.

Makan terlalu banyak karbohidrat sederhana dapat meningkatkan gula darah dan kadar lemak dalam darah, dan juga dapat mengurangi jumlah kolesterol HDL yang baik yang beredar di dalam tubuh.

Indeks glikemik (GI) adalah skala atau angka yang diberikan untuk makanan tertentu berdasarkan seberapa banyak makanan ini meningkatkan kadar gula darah, skala yang digunakan adalah 0-100.

Disebut indeks glikemik rendah jika pada skala kurang dari 50, indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi jika nomor tersebut di atas 70.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

MEDICAL SCIENCE