Minggu, 03 Mei 2015
Keuntungan '3' Being A Perokok
Bahaya merokok sudah dikenal, bahkan oleh para perokok sendiri yang kemudian masih mencari pembenaran dari kebiasaan tidak sehat. Sebenarnya jika Anda benar-benar ingin dipaksa dengan sentuhan humor, Anda tahu ada juga 'manfaat' menjadi perokok. Apa itu?
Bercanda, Bambang Sulistomo, menteri kesehatan staf khusus mengungkapkan bidang politik setidaknya ada 3 'manfaat' menjadi perokok. Tentu saja tidak manfaat nyata, melainkan menyampaikan bahaya merokok dengan sudut pandang yang lain untuk membuatnya lebih berkesan karena lucu.
Berikut adalah 3 rokok 'manfaat' menurut Bambang saat berbicara di Lintas Sektor Rapat Koordinasi Terkait Konsumsi Tembakau 'di Park Lane Hotel, Jakarta.
1. Jarang pencurian
Dampak negatif dari rokok merokok banyak serangan pernapasan, sedangkan keluhan yang paling umum yang terkait dengan dampak-dampak tersebut adalah batuk. Perokok ringan mungkin hanya batuk sambil merokok, sedangkan perokok dapat mengembangkan kondisi kronis yang menetap batuk.
"Ini sebenarnya menguntungkan jika batuk sepanjang malam, karena pencuri akan takut untuk memasuki rumah Superficial yang belum tidur karena batuk tidak berhenti -. Berhenti," canda Bambang.
2. Aman anjing mengejar
Selain batuk kronis, asap rokok juga menyebabkan kerusakan pada tingkat sistem pernapasan mulai dari yang paling ringan ke progresif sebagai penyakir paru obstruktif kronik (PPOK). Gejala yang paling umum dari kerusakan paru-paru adalah sesak napas dan asma untuk kambuh pertama sudah memiliki sejarah penyakit.
"Jika menjadi anjing dikejar, perokok biasanya lebih aman. Ketika yang lain masih berjalan, ia berhenti berjuang dan tidak berdiri. Jika Anda melihat jongkok, biasanya bahkan takut karena dia pikir anjing akan ambil batu. Meskipun jongkok karena berjuang , tidak kuat berdiri, "kata Bambang.
3. Awet muda
Ada ratusan jenis penyakit mematikan yang bisa dikaitkan dengan konsumsi rokok, mulai dari berbagai jenis kanker ganas gangguan kardiovaskular seperti serangan jantung. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dini, sehingga harapan hidup di negara yang didominasi asap cenderung lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.
"Bagaimana tidak muda, tidak tua sudah meninggal. Apakah termasuk keuntungan, merokok membuat orang-orang muda (dalam arti mati muda dan tidak mengalami rasanya begitu tua)," kata Bambang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar