Kamis, 26 Februari 2015

Di dalam Vertigo

Vertigo adalah perasaan seolah-olah bergerak pasien atau berputar, atau seolah-olah benda-benda bergerak atau berputar di sekitar pasien, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.

Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari.
Pasien sering merasa lebih baik ketika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus bahkan jika pasien tidak bergerak sama sekali.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit.
Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring, bangun, berguling di tempat tidur atau menoleh ke belakang) biasanya memicu episode vertigo.
Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh deposisi kalsium dalam salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam.

Jenis vertigo mengerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
Tidak disertai dengan hilangnya pendengaran atau telinga berdenging.

PENYEBAB

Merasakan posisi tubuh dan mengontrol keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terletak di telinga bagian dalam.
Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak.

Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di saraf yang menghubungkan telinga ke otak dan di dalam otaknya sendiri.
Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.

Penyebab umum dari vertigo:

1. Keadaan lingkungan
- Mabuk (mabuk darat, mabuk laut)
2. Obat
- Alkohol
- Gentamisin
3. Gangguan sirkulasi
- Serangan iskemik transien (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basilar
4. Kelainan pada telinga
- Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
- Infeksi telinga batin karena bakteri
- Herpes zoster
- Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
- Peradangan saraf vestibular
- Penyakit Meniere
5. Gangguan Neurologis
- Multiple sclerosis
- Tengkorak fraktur dengan luka pada labirin, persarafannya atau keduanya
- Tumor otak
- Tumor yang menekan saraf vestibular.

GEJALA

Pasien merasa seolah-olah ia bergerak atau berputar; atau pasien merasa seolah-olah itu bergerak atau berputar.

Diagnosa

Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab vertigo.

Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkan otak.
Nystagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.
Arah gerakan dapat membantu dalam diagnosis. Nistagmus dapat dirangsang dengan menggerakkan kepala pasien tiba-tiba atau dengan setetes air dingin ke dalam telinga.

Untuk menguji keseimbangan, pasien diminta untuk berdiri dan kemudian berjalan dalam garis lurus, pertama dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup.

Tes pendengaran seringkali menentukan kelainan telinga yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran.

Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor menekan saraf.

Jika infeksi dicurigai, mampu mengambil sampel cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang.

Jika dicurigai gangguan aliran darah ke otak, pemeriksaan angiogram, untuk melihat penyumbatan dalam pembuluh darah yang menuju ke otak.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung pada penyebabnya.

Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin.

Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah mabuk perjalanan, yang terkandung dalam bentuk patch kulit untuk bekerja selama beberapa hari tua.
Semua obat di atas bisa menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk patch kulit memiliki efek paling mengantuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

MEDICAL SCIENCE