Kamis, 09 April 2015
Tic: Pada Anak
Tics (tics) adalah gerakan spontan yang cepat tanpa tujuan, tetapi tidak berulang berirama hampir identik satu sama lain. Mereka dapat ditekan tetapi hanya untuk waktu yang singkat dan hanya dengan usaha sadar.
Tics dapat sederhana atau kompleks. Tics ringan, seperti mengedip berlebihan, meringis, atau kepala menyentak, bisa mulai laku sebagai gelisah. Tics kompleks, seperti yang terjadi pada sindrom Tourette, sering menyerupai bagian pada perilaku normal.
PENYEBAB
Tics, tics dalam cahaya tertentu, dapat terjadi dengan sendirinya. Kebanyakan tics dimulai pada masa kanak-kanak dan menghilang tanpa pengobatan. Atau kejang otot dapat terjadi sebagai bagian dari gangguan lain, seperti penyakit Huntington, gangguan obsesif-kompulsif, beberapa infeksi, atau stroke. Beberapa obat dan racun menyebabkan saraf tic.
GEJALA
Sebelum tics terjadi, orang bisa merasakan dorongan untuk melakukan tics. Impuls yang mirip dengan keinginan untuk bersin atau menggaruk gatal. Ketegangan terbentuk, biasanya pada bagian tubuh yang terkena. Ketika orang menyerah pada tics, mereka merasa lega sebentar.
Tics kadang-kadang dapat ditunda untuk beberapa detik untuk menit, tetapi biasanya segera menjadi menjengkelkan. Kebanyakan orang memiliki masalah mengendalikan kejang otot, terutama selama stres emosional. Meski begitu, beberapa orang dapat menekan beberapa tics, biasanya dengan kesulitan. Memberikan perhatian pada tics, terutama pada anak-anak, dapat membuat tics memburuk.
PENGOBATAN
Bagi orang yang menderita tics ringan (terutama anak-anak), sering meyakinkan adalah yang terbaik, dengan sedikit perhatian pada tics mungkin.
Jika tics sangat merepotkan, dapat diobati dengan obat-obatan. Untuk tics ringan, benzodiazepin, seperti clonazepam dan diazepam, dapat membantu. Obat ini obat penenang ringan yang digunakan dengan cara dimiunumt. Clonidine, obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, kadang-kadang membantu. Clonidine menghambat gerak norepinefrin, suatu neurotransmitter yang diperkirakan berkontribusi pada tics. Efek samping bisa termasuk tekanan darah rendah yang berlebihan.
Untuk tics parah, obat antipsikotik mungkin efektif bahkan jika psikosis bukan penyebab dari tics. Atau toksin botulinum dapat disuntikkan ke dalam otot yang terkena, melumpuhkan otot-otot dan dengan demikian mencegah tics.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar